Ketika sang surya menyapa lelap kehidupan
Ku mulai hari dengan melambungkan asma-Mu
Ku langkahkan tapak kecil menuju sirath-Mu
Agar mampu sujud bersimpuh dihadap-Mu
Saat kicau burung menyapa riuh suara alam
Ku mohon pada-Mu lindungilah hari dengan Rahman-Mu
Sebab engkau harapan ku menuju mihrab suci- mu
Hanya pada-Mu ku suratkan serambi asaku
Mungkin banyak sang durjana yang mengkhianati-Mu
Karena berpaling dari benang sirath-Mu
Hingga masa meluluhlantahkan dusta mereka
Lalu membuahkan sesat tiada arti
Ketahuilah yaumiddin masih bergemuruh
Melantunkan mutasyabihat keangkuhan Nya
Masihkah kau melupakan siluet qalbu mu?
Muhammad pun tidak bersyafaat atasmu
Tapi, inilah aku bagai mikroorganisme
Meski bisikan kelam menghantui
Namun ku bahagia pada kesempurnaan-Mu
Saat asamu dan asaku menyatu dalam firdaus
Belum ada tanggapan untuk "Saat Asma-Mu & Asma ku Menyatu"
Post a Comment